Wednesday, July 29, 2015

About: Pre Wedding in Chaos

Sebenarnya postingan tentang novel ketigaku ini udah aku tulis di sini, tapi karena ini blog kesayangan, yang jarang dibuka karena keterbatasan media online, rasanya belum sah kalau gak dibahas di sini juga. Isi postingan ini kurang lebih juga sama kayak di blog satunya, cuma ada tambahan gambar.

so, here we go!


Judul : Pre Wedding in Chaos
Penulis: Elsa Puspita
Penyunting: Pratiwi Utami
Penerbit: Bentang Pustaka (Pustaka Populer)
Tahun Terbit: 2015
Jumlah Halaman: vi + 286 halaman
ISBN: 978-602-291-056-5
Harga: Rp 49.000,-



Sinopsis:

“Ayo kita menikah.”

What? Apa sih yang barusan kuucapkan? Mengajak Raga menikah? Padahal menikah bukan prioritasku. Tapi, rasanya jahat sekali kalau aku menarik ucapanku. Jelas-jelas aku melihat binar bahagia dari wajahnya, setelah seribu kali kutolak lamarannya.

Damn! But, life must go on, Aria. Ketimbang kuping panas mendengar sindiran Mami dan ocehan Citra yang sudah kebelet nikah, tapi tidak dibolehkan Mami karena kakak perempuannya ini belum menikah. Mari akhiri saja drama-desakan-menikah itu dengan menuruti keinginan mereka.

Namun, kekacauan itu terjadilah. Konsep acara, undangan, pakaian, catering. Ditambah perbedaan prinsip antara aku dan Raga. OMG, ke mana saja aku selama ini? Sudah pacaran sembilan tahun tapi belum mengenalnya luar-dalam.

Belum menikah saja sudah begini, bagaimana besok setelah tinggal serumah dan seumur hidup?


Pre Wedding in Chaos ini salah satu naskah yang proses penulisannya lumayan ‘ngebut’. Aku dikasih deadline 4 bulan buat nulis. Tapi sampe 3 bulan awal, aku cuma dapet 50 halaman ._.
Sisa halaman lain aku selesaiin dalam waktu 1 bulan. Ngirimnya beneran mepet deadline banget. Alhamdulillah gak ngaret..

Hal yang bikin aku semangat karena dikasih kesempatan buat nulis dengan tema ‘pernikahan’. Mbak Noni, editor Pustaka Populer waktu itu, bilang gak harus kehidupan pernikahan. Boleh persiapan, sebelum, atau pengantin baru.

Aku ngiyain ajakan itu nyaris gak pake mikir. Cuma muncul pikiran, “Ambil aja! Kesempatan!” Begitu udah bisa mikir, bengong sendiri. Aku mau bikin cerita apa? Kehidupan pengantin baru pasti menarik banget buat dibahas. Tapi aku ngerasa buntu.

Jadi, pada suatu malam, aku sama sahabatku curhat-curhat lucu. Aku nanya, “Nikah tuh penting gak sih buat kamu?”
Dia jawab, “Gak. Biasa aja. Aku sih yang jelas gak akan nikah dalam waktu dekat. 10 tahun lagi lah paling gak.”
Aku bengong dong. Secara umur udah kepala 2, 10 tahun lagi ya berarti kepala 3. Kapan punya anaknya??? *ini pikiranku*

Dari sana, percakapan kami merembet jauh. Akhirnya aku mutusin itu sebagai premis. Tentang seorang perempuan berusia matang, udah mapan, tapi masih gak mikirin nikah. Biar makin seru, dia gak aku bikin jomlo, tapi udah punya pacar dan udah jalan bareng 9 tahun. Habis itu muncul lagi berbagai pertanyaan. Kenapa dia gak mikirin nikah? Apa aja konflik yang mau aku masukin? Siapa aja tokohnya? Gimana karakter mereka? Gimana alurnya? Dan, yang paling bikin galau, ending gimana yang paling cocok buat cerita ini? Setelah semua garis besar mateng di buku catatan dan kepala, aku baru mulai bikin sinopsis lengkap, kirim ke Mbak Noni, deal, nulis 2 bab awal, deal juga, baru lanjut sampai selesai.

Cerita ini, sejujurnya, sebagian lahir dari kegelisahanku sendiri. Aku tulis buat jawab pertanyaan konyol bin aneh yang sering muncul di kepalaku. Jadi, kalau ada kemiripan atau kesamaan adegan dengan cerita sejenis, percayalah itu cuma kebetulan. Kalau salah satu orang terdekatku baca ini dan ngerasa aku lagi curhat, mungkin itu betul. Namanya juga penulis romance, kadang kelepasan curcol dikit. *kalem*

Sebagai penutup, aku mau ngucapin terima kasih sebanyak-banyaknya buat tim Bentang Pustaka, Pustaka Populer, dan pihak lain yang terlibat. Tanpa kalian, novel ini cuma jadi salah satu file di folder laptopku. *kecup sayang*

Buat kalian, para pembaca tersayang, selamat menyelami lika-liku hubungan percintaan my hero, Saraga Triyasa, dan my heroine, Aria Desira Ridwan, menuju hari besar mereka.

Selamat menikmati :)

Salam,

___________
Elsa Puspita
Author