Tuesday, September 27, 2011

(my) imaginary friend

pernah denger gak istilah imaginary-friend? yup, teman khayalan. mungkin banyak yang bertanya-tanya hal itu beneran ada apa gak.

aku bukan ahli psikologi, bukan mahasiswa psikologi pula. tapi, aku sangat tertarik sama dunia psikologi dan gangguan-gangguan psikologi lainnya. kali ini aku pengen bahas tentang 'teman khayalan'.

nggak banyak kisah masa kecil yang aku inget. bahkan bisa dibilang dikit banget. tapi, untuk pengalaman yang ini aku nggak akan pernah lupa. aku pribadi pernah ngalamin gangguan psikologis itu. aku pernah punya (ato ngerasa punya) temen khayalan. namanya Erika. aku inget dulu sering main bareng, ngobrol, dan ngelakuin banyak aktifitas lain layaknya temen baik. orang-orang rumah sering negur, "sa, ngomong sama siapa?" dan aku jawab, "sama temen". aku juga pernah cerita ke umi tentang 'temen'ku ini. aku bilang, "mi, aku punya temen. tapi dia di atas". si umi nanya, "atas mana?". "ya di atas". "udah meninggal dong kalo di atas". "nggak kok. dia sering ngobrol sama aku". si umi cuma diem.
aku gak tau pasti kapan 'temen'ku ini muncul. yang pasti, saat itu aku bener-bener ngerasa punya temen deket. 'temen'ku itu mulai ilang waktu aku mulai tumbuh gede, masuk sekolah dasar.

aku pribadi emang mengidap suatu penyakit yang susah banget ilang. rada anti sosial. gak anti sih sebenernya. aku cuma susah beradaptasi, susah bergaul dan membaur sama orang-orang baru. ini udah aku alami sejak kecil. aku inget banget waktu SD aku sering berdiri sendirian di depan kelas, ngeliatin temen-temenku yang lain sibuk main, tanpa ada keberanian buat gabung. gitu juga waktu TK. aku takut buat mulai suatu interaksi sama orang.

dan di masa kelam itulah, pikiranku menciptakan suatu sosok yang disebut temen khayalan. sosok temen terbaik yang aku punya (dulu). aku sama sekali gak ngerasa ada yang aneh sama diriku. yang aku tau, aku seneng karena aku punya temen. hal itu berlangsung bertaun-taun. meskipun gak bisa mendeskripsikan gimana kejadiannya, apa aja yang aku lakuin sama dia, tapi aku inget dia pernah ada.

sosok 'Erika' mulai hilang waktu aku kelas 4 SD. waktu itu aku mulai punya temen sebenernya. mulai masuk ke pergaulan yang sebenernya (makasih banyak buat neng, cecep, sm dedi, sahabat-sahabat pertamaku).
aku gak tau gimana dia bisa ilang, gimana aku bisa sadar dari keanehan itu. semuanya kayak ngalir gitu aja, sampe akhirnya aku tiba di titik ini.

di sini, aku juga mau nyampein sebuah artikel yang aku baca tentang imaginary friend..
(dari tabloid nova)
Anak-anak memang memiliki kemampuan imajinasi yang tinggi. Terkadang hal tersebut dapat mempengaruhi prilakunya secara berlebihan. Salah satu bentuk dari daya imajinasi anak yang sering ditemui adalah teman khayalan. Bagi anak balita, teman tersebut bisa jadi sangat nyata sama dengan dirinya.
Laura Davis dan Janis Keyser dalam buku Becoming the Parent You Want to Be: A Sourcebook of Strategies for the First Five Years mengatakan, teman khayalan biasa dialami oleh anak usia 3-6 tahun.
Teman khayalan itu sangat nyata sehingga terkadang harus mendapatkan tempat makan di meja, menggunakan sabuk pengaman di mobil dan diberikan kesempatan untuk berbicara pada pertemuan keluarga yang sama dengannya.
“Biasanya teman khayalan ini memiliki nama yang diciptakannya sendiri. Nama tersebut bisa diambil dari nama yang familiar. Teman khayalan mungkin saja dialami anak-anak untuk beberapa waktu,” terang Laura.
Terkadang teman khayalan pada anak, dapat bertindak sebagai orang yang disalahkan atau alter ego. Bisa juga anak menyalahkan temannya itu atas mainan yang hilang atau ketika dia mengatakan kata-kata yang dilarang.
“Yang perlu diingat, terkadang teman khayalan merupakan teman bermain yang menyenangkan,” tegas Laura.
Penelitian yang dilakukan oleh Marjorie Taylor dari Fakultas Psikologi University of Oregon dan Stephanie M. Carlson dari Fakultas Psikologi University of Washington menyimpulkan, dua dari tiga anak usia tujuh tahun pernah memiliki setidaknya satu teman khayalan.
Ternyata teman khayalan tidak hanya muncul pada anak usia 3-4 tahun, namun juga hingga anak-anak mencapai usia sekolah.
“Ketika kami memulai penelitian ini sekitar 10 tahun yang lalu, kami memperkirakan hanya sekitar satu dari tiga anak usia prasekolah yang memiliki teman khayalan,” ujar Taylor dalam artikelnya The Characteristics and Correlates of Fantasy in School-Age Children: Imaginary Companions, Impersonation, and Social Understanding.
Awalnya, tujuan penelitian yang dilakukan Taylor dan Carlson yaitu untuk mempelajari hingga beberapa tahun kemudian, bagaimana teman khayalan tersebut mempengaruhi kehidupan sang anak.
Anak-anak mengakui bahwa beberapa teman khayalan mereka kadang-kadang juga berlaku tidak baik dan mengganggu. Bahkan, memukul mereka atau tidak mau pergi ketika anak-anak tersebut sedang membaca. Cepat atau lambat, anak-anak menyadari bahwa teman-teman khayalannya tidak nyata.
Carlson menuturkan, beberapa anak yang ikut dalam penelitian sempat mengajaknya bicara secara pribadi dan berkata “Anda tahu bahwa ini hanya pura-pura kan?”.
Clinical Assistant Professor New York University, School of Medicine Anita Gurian PhD menjelaskan, untuk para orangtua yang melihat anaknya memiliki teman khayalan untuk memperhatikan lebih lanjut. Lihat intensitas dan durasi dari hubungan anak dengan teman khayalannya.
“Orangtua harus mulai khawatir jika anak-anak menghindari interaksi dengan anak-anak lain dan lebih memilih bermain dengan teman khayalannya. Kemungkinan, anak sedang mengalami tekanan psikologis,” kata Anita.
Orangtua juga harus waspada jika anak hanya terfokus pada kehadiran teman khayalannya tersebut. Orangtua dapat meminta bantuan dari konsultan professional untuk mengetahui apakah anak memiliki ketegangan pada alam bawah sadar.
“Secara umum, seorang teman khayalan adalah sebuah tanda anak sedang berhadapan dengan hal kompleks, ketika dia sedang berusaha berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Jangan merendahkan hubungan anak dengan teman khayalan tapi jangan terlalu terlibat,” saran Anita kepada para orangtua.

Tips:
Jangan remehkan hubungan anak dengan teman khayalannya, tapi jangan juga terlalu terlibat. Ikuti saja skenario anak tapi tetap dengan batas-batas tertentu. Sesekali, Ada boleh mengingatkan anak teman khayalannya tidak nyata. Misalnya, dengan mengatakan “Wah, senang sekali ya pura-pura main dengan Lanni”. Pandanglah kehadiran teman khayalan anak Anda dari sisi positifnya. Teman khayalan merupakan hasil dari keingintahuan dan kreativitas anak dalam usahanya mencoba menalar apa yang terjadi disekitarnya. Anak yang punya teman khayalan akan tumbuh menjadi orang yang penuh rasa ingin tahu dan kreatif. Orangtua seringkali memandang bahwa anak benar-benar mempercayai kehadiran teman khayalannya. Anak-anak juga cenderung mempertahankan pendapat kehadiran temannya tersebut. Namun, pada umumnya anak-anak sebenarnya menyadari mereka sedang berpura-pura. Kenyataannya, teman khayalan akan cepat pergi menghilang ketika hadir orang asing atau teman lain yang menganggap teman khayalannya tidak nyata. Biasanya anak akan segera mengatakan selamat tinggal kepada teman khayalannya jika merasa mampu untuk menghadapi sendiri ketakutan dan perasaan negatifnya. Orangtua harus mulai mewaspadai anak yang lebih banyak menghabiskan waktunya setiap hari berbicaradan bermain dengan teman khayalannya. Hal itu bisa berarti adanya perasaan tidak aman pada anak. Jika perlu, konsultasi dengan ahli perkembangan anak.



kesimpulannya, apa temen khayalan itu ada ato gak tergantung orangnya. orang yang menciptakan temen khayalan itu tentu anggep kalo 'temen'nya itu beneran ada, sementara orang lain anggep itu gak ada.
apa itu tanda gila? sama sekali gak.
menurutku itu cuma gangguan psikologis, dampak dari tekanan yang ada di sekitar kita. siapa pun bisa berkemungkinan punya teman khayalan..
aku gak tau itu salah apa gak. yang aku tau, aku seneng 'Erika' pernah ada waktu aku butuh temen. dan aku berterimakasih untuk kehadirannya, meskipun itu cuma ada di imajinasiku...

Monday, September 26, 2011

proyek hitam VS proyek putih


OH MY GOOODDDD!!!!
apa kuliah bener2 baru jalan 2 minggu? rasanya udah kayak satu semester saking panjangnya..

efek libur 2 bulan kemaren kayak lenyap nguap tanpa sisa. udah kangen libur lagi. ada apa dengan semester ini? kenapa kayaknya cobaan pada ngumpul? mulai dari mata kuliah yang luar biasa dahsyatnya, sampe ketemu dosen yg Tuhan-saja-yang-tau gimana bentuknya. pengen liburrrrr....

tumpukan proyek hitam juga rajin banget dateng tiap minggu. yang bikin sebel, proyek yang hitam itu makin dibikin kelam! kayaknya gak seneng gitu kalo kita nyantai dikit ngerjain tuh proyek sialan..

bukannya ngeluh. aku tau ini emang udah tugas mahasiswa. tapi PLEASE! TOLONG jangan disusahin!
apa salahnya sih ngerjain proyek kepret itu pake banyak buku? bukannya malah bagus jadi saling melengkapi? kalo literatur yang dikasih itu 'normal' sih gak masalah. ini... bukannya ngebantu, malah bikin tambah ruwet. musti banyak istighfar...


AHHHHH! lupakan proyek hitam.
emang paling enak lari ke proyek putih. masalahnya, proyek putih juga lagi mandek. jadi cuma baca2 aja, belom 'move on' lagi.
kayaknya emang lagi butek nih otak. ya sutralah. semoga cepet beres nih otak...

AMIN

Sunday, September 25, 2011

makhluk tampan ciptaan tuhan (part 2)

pengen iseng lagi nih..
tanggal 21 mei 2011 kemaren kn aku udah posting tentang beberapa cowok tampan versiku, antara lain Danny O'donoghue, Alex Pettyfer, Adam Levine, David Archuleta, Taylor Lautner, Tom Felton, Taio Cruz, Vidi Aldiano, Vino G. Bastian, sama Fedi Nuril.
Trus, aku jg udah posting tentang Chef Juna sama Skandar Keynes.

nahhh... sekarang aku mau posting cowok cakep lain lagi nih..
tetep versiku. mau protes? ngomong sama tangan :p
siapa sajakah mereka???? let's check this out!!! :)

Julian Fernando Casablancas (born August 23, 1978)

aku lebih suka nyebutnya Mas Ju :* dia vokalis band rock asal Amerika, The Strokes. selain vokalis, Mas Ju :* ini song writernya juga. senyum dia yang selalu bisa bikin nahan nafas. bikin dia makin ganteng! HAAHAHA


Brendon Boyd Urie (born April 12, 1987)

tau kan apa yg bikin dia menarik? YUP! benar sekali! his lips! so sexy! Brendon ini vokalisnya Panic! At the disco. aku paling suka pas liat dia dandan gothic. keliatan berkali-kali lipat lebih ganteng. yah, tapi pada dasarnya cowok ganteng mau digimanain aja tetep ganteng kok :)

Christopher Ashton Kutcher (lahir 7 Februari 1978)

speechless deh kalo udah ngomongin si ganteng yang satu ini. pokoknya aku cinta dia, TITIK! :*

David Roland Cook (lahir pada 20 Desember 1982)

aku baru suka akhir-akhir ini sih. waktu liat video klip lagu dia yang judulnya The Last Goodbye. alur cerita videonya lucu, trus lagunya juga enak didenger, liriknya nyentuh banget, dan dia juga keliatan ganteng di sana :D




segini dulu ah.. ngantuk...
ntar sambung lagi di post-post berikutnyaa...

GOODNITEEEEEE :*
peluk cium buat seluruh pria tampan ciptaan Tuhan yang tersebar di penjuru dunia :D

Tuesday, September 20, 2011

move on is....


banyak kata-kata yang dipake buat menggambarkan 'move on'. sebanyak kalimat yang dipake buat mendampingi dua kata itu.

sebenernya, apa sih move on itu? situasi kayak gimana yang bisa dibilang move on?
jujur aja, sampe sekarang aku belom bener-bener ngerti.

ada yang pernah bilang, 'kamu gak akan bisa move on sebelum dapet pengganti dia'.
sisi lain bilang, 'move on bukan berarti cari pacar baru'.
mana yang bener?

ada lagi yang bilang, 'kalo kamu belom lupain dia, berarti kamu belom move on'.
aku bener-bener pengen liat orang yang bisa ngelupain sosok yang pernah hadir dalam hidup dia *jangan bawa-bawa orang amnesia atau sakit jiwa*.


menurut aku, gak ada istilah 'ngelupain dia'. yang ada cuma 'menetralkan rasa yang pernah ada'. gak ada seorang pun orang normal yang bisa ngelupain sosok yang pernah dia sayang. sebenci apa pun, sesakit apa pun saat orang itu pergi, gak akan bisa buang dia dari otak.
trus, gimana caranya buat move on?

aku sama sekali gak tau..
yang jelas, perubahan rasa itu semakin nyata.

yup. aku mau ngomong tentang diriku sendiri.
sayang yang dulu begitu besar buat dia, sampe bisa bikin aku bertingkah kayak orang bego, sekarang udah pergi.
keinginan sama-sama lagi yang dulu sangat tinggi, sampe bikin aku kayak gembel cinta, sekarang udah lenyap.
banyak proses yang udah aku jalani sampe bisa tiba di titik ini.

awal pisah, aku ngerasa duniaku retak *belom ancur* karena aku masih bener-bener sayang sama dia. aku masih ngarep bisa balik. ntah beneran sayang apa sekedar rasa gak mau pisah yang aneh karena udah cukup lama sama-sama. banyak waktu yang aku buang dengan jadi orang idiot di fase ini..

lama-lama, sayang yang aku rasain berubah jadi rasa lain yang cukup berbanding terbalik. aku benci dia. bener-bener benci. aku sampe bayangin pengen bunuh dia, ngancurin dia, kayak dia udah ngancurin hati aku. sumpah serapah banyak aku tulis buat dia. gak ada lagi kata-kata manis buat dia. semuanya berisi kutukan yang gak akan pernah terjadi. di fase ini, aku ngerasa jadi psikopat sinting..

puas dengan semua kebencian itu *capek juga*, semua rasa buat dia perlahan ilang. gak ada lagi benci, apalagi sayang. aku bahkan gak bisa ngerasa apa-apa lagi. aku coba bangun benteng yang gak bisa dia tembus. hasilnya, aku mati rasa. aku bahkan gak bisa nangis lagi. orang cengeng kayak aku, yang biasa langsung nangis liat film sedih, jadi gak bereaksi apa-apa. sempet nyoba maksain diri buat nangis, sia-sia. ntah kapan terakhir kali aku nangis. aku gak tau ini hal positif ato negatif. aku beneran kayak zombie di fase ini. dan fase ini masih berlangsung sampe sekarang, meskipun gak separah kemaren. tapi aku masih belom bisa nangis..

meskipun mataku mulai terbuka cari sasaran baru, hati kadang nerima, ada bagian diriku yang masih pengen sembunyi. males berhubungan dengan sesuatu yang bisa bikin aku menderita lagi. meski gitu, aku ngerasa kalo aku baik-baik aja dengan keadaan sekarang. kadang, sendiri terasa lebih baik daripada punya pasangan.

apa itu bisa dibilang move on?

Monday, September 19, 2011

antrian proyek (part 2)

'proyek' yg dimaksud di sini sangat berbeda sama proyek yang aku bahas di posting sebelumnya. kalo yg kemaren bisa disebut proyek putih, sebut saja proyek yang ini proyek hitam.

HITAM KELAM dan SURAM!!

baru seminggu kuliah berjalan, antrian proyek hitam sudah berjejer. 4 tugas dari 8 matakuliah. ya, aku tau kebiasaan kampus yang sering menyiksa di awal perkuliahan, kalo beruntung di akhir2 kuliah ntar bisa santai. kalo gak beruntung..... ya siapin obat cacing deh buat cemilan.

ngomong2 tentang kelam, beberapa hari yang lalu sempet iseng periksa mata. dan hasilnya adalah...... jengjengjengjengggg! mataku terkena silinder, kanan 0,75 dan kiri 0,5. pantes tiap liat huruf kayak pada goyang-goyang. aku pikir minus, ternyata silinder. jadi rajin konsumsi vitamin A sekarang. walopun gak bisa ngilangin, seenggaknya jangan sampe makin parah...

balik ke proyek hitam, sekarang aku lagi ngerjain satu proyek. stuck! bener-bener stuck!
berharap dapet keajaiban deh besok.

masih dua proyek hitam yang menunggu buat minggu ini. besok mulai kerja lagi. buat malem ini kayaknya cukup. LELAH!!!!!!!!

Saturday, September 17, 2011

David Cook - The Last Goodbye

If you hear this on the radio
Then we've already said our last goodbye
I won't be there when you get home
By now there's someone else that hears you cry

I wonder if he holds you like I did
I hope that he can love you better
Cause we were everything that's right at the wrong time

CHORUS:
I didn't want to lose you
Leave you with a broken heart
But wherever we are, we're miles apart
I know that we tried, but this is the last goodbye
Oh, I didn't want to let you go
But wherever we are, we're miles apart
I know that we tried, but this is the last goodbye

We were almost beautiful
A broken piece of art put on display
But we were never possible
Another perfect moment thrown away

I know somebody out there will love you
They'll be the forever we never were
Cause we were everything that's right at the wrong time

CHORUS
I didn't want to lose you
Leave you with a broken heart
But wherever we are, we're miles apart
I know that we tried, but this is the last goodbye
Oh, I didn't want to let you go
But wherever we are, we're miles apart
I know that we tried, but this is the last goodbye

If you hear this on the radio
Then we've already said our last goodbye
Our last goodbye

CHORUS
I didn't want to lose you
Leave you with a broken heart
But wherever we are, we're miles apart
I know that we tried, but this is the last goodbye
The last goodbye
I know that we tried, but this is the last goodbye

Friday, September 16, 2011

antrian proyek (part 1)

Pernah punya ide mau ngelakuin sesuatu, trus tiba-tiba mandek, muncul ide baru, berpaling, trus mandek, nemu ide lain lagi... dst?

yah, begitulah yang lagi aku dan partnerku, iin, alami. sekitar 3 bulan terakhir ini kami lagi asik bikin banyak proyek. proyek pertama, cerita trilogi, baru selesai satu. dua cerita lanjutannya masih mengalami stuck. dua-duanya udah menuju ke klimaks, trus penutup. tapi, mau menuju itu kok ya susah banget. masih cari 'gebrakan' yang dahsyat biar asik.

di tengah-tengah dua cerita itu, tiba-tiba muncul ide baru. gara-gara obrolan mengenai suatu 'aliran kepercayaan'. kerangka karangannya baru selesai setengah. masih cari ending yang asik. si iin lagi ngerjain yang itu. belum selesai sama cerita itu, dapet lagi ide yang melibatkan Eros (cupid/dewa cinta). kerangka karangannya juga baru dibikin setengah, aku lagi coba ngerjain yang ini. jadi ntar tinggal gantian sama iin.

ntah ini namanya terlalu kebanyakan ide ato gak konsisten, yang jelas aku sama iin seneng-seneng aja jalaninnya. walaupun kasian liat proyek-proyek lain yang terabaikan sejenak (cuma sejenak kok, gak selamanya).

di samping 4 proyek bersama yang masih dalam proses, ada lagi proyek pribadi yang lagi disusun. iin lagi bikin proyek tentang chef, dan aku tentang desainer. entah gimana caranya ngebagi otak di semua antrian proyek ini. semoga nanti semuanya bisa selesai..

amin...

(yok, Nung, semangat!!!)